Aku tidak bingung, aku tidak bimbang. Aku terlihat biasa saja menjalani semuanya. Senang-senang saja menerima dan menanti apa yang akan datang padaku. Tapi sebenarnya aku tidak seperti itu. Mungkin malah sering termenung sendiri memikirkan apa yang telah aku dapatkan dan yang telah aku lakukan. Bahkan bisa lebih lama termenung ketika memikirkan apa yang akan terjadi padaku nanti. Aku banyak bercerita tentang masalahku, berbagi kisah, dan kebahagianku dengan teman-teman. Tapi itu baru separuhnya. Ada hal-hal yang enggan untuk diceritakan walaupun ingin rasanya. Begitu sampai tenggorokan entah kenapa seperti tertelan lagi. Dan beberapa saat kemudian jadi malas untuk meneruskan. Mungkin benar diam itu emas. Seperti aku yang kadang merasa lebih baik jadi orang yang pendiam, aku yang dulu daripada aku yang sekarang. Bukannya bersikap munafik dengan menutup diri yang apa adanya. Namun terkadang, menyimpan rahasia sendiri tanpa harus menceritakannya dengan orang lain sekali pun dia adalah orang yang sangat kamu percayai itu terasa lebih baik.
diam itu emas
diam itu emas
No comments:
Post a Comment